Monday 22 February 2021

KEGIATAN UMAT ST. THERESIA SELAMA MASA PRAPASKAH 2021 (1)

 

IBADAT TOBAT BERSAMA SECARA ONLINE

Umat Lingkungan Santher bersama umat Paroki St. Ignatius Loyola, Semplak dan seluruh umat Keuskupan Sufragan Bogor diharapkan dapat mengikuti Ibadat Tobat setiap hari Rabu selama masa Prapaskah yang disiarkan dari melalui Channel Youtube Unio Bogor. Ibadat Tobat yang pertama ini akan dilaksanakan Rabu, 24 Februari 2021 pukul 19.00 bersama RD. Yohanes Driyanto (Vikaris Judisial). Link channel untuk kegiatan ini dikirimkan oleh Channel Unio kepada paroki-paroki dan dapat diakses oleh umat. Umat diharapkan untuk dapat mengikuti Ibadat Tobat tersebut dalam keluarga atau komunitas sehingga di masa tobat ini umat semakin tahu, merasakan, dan meyakini bahwa Tuhan tetap mencintai umat dalam keadaan apa pun.

PERTEMUAN APP 2021

Umat St Theresia mengadakan kegiatan pertemuan APP 2021 yang bertema "Hemat Listrik: Sebuah Kenormalan Baru". Kegiatan ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom pada hari Sabtu pukul 19.30-21.00.  Jadwal pertemuan tersebut adalah:

- Pertemuan I pada tgl 27 February 2021.

- Pertemuan II pada tgl 6 Maret 2021.

- Pertemuan III pada tgl 13 Maret 2021.

- Pertemuan IV pada tgl 20 Maret 2021.

Pemandu pertemuan APP di lingkungan St Theresia adalah Bp. Yakobus Nahak.

Monday 1 February 2021

MISA SELAMA MASA PANDEMI DI GEREJA ST IGNATIUS LOYOLA SEMPLAK

Sesuai dengan ketentuan dari Kuria Keuskupan Bogor dan mematuhi peraturan yang digariskan oleh Pemerintah selama masa penanganan Covid-19, Paroki St Ignatius Loyola dapat menyelenggarakan misa setiap hari Minggu pukul 08.30. Misa ini juga dapat diikuti secara live streaming oleh umat yang memang tidak dapat mengikuti misa di gereja entah karena sakit, entah karena pertimbangan kesehatan, entah karena keterbatasan tempat duduk dalam gereja yang memang diatur secara khusus dan sebagainya.

Sesuai dengan protokol kesehatan, untuk dapat mengikuti misa secara langsung di gereja, Seksi Liturgi Paroki menerapkan sejumlah ketentuan, antara lain: umat harus berada dalam kondisi sehat, berusia 15-60 tahun, menaaati prosedur dan ketetapan yang telah disiapkan oleh Gereja, mengenakan masker selama misa berlangsung, duduk di tempat yang telah ditentukan oleh petugas, membawa hand sanitizer dan membawa saputangan atau tisue sendiri (kususnya untuk mengelap tangan setelah cuci tangan). Untuk memudahkan pengecekan suhu dan pengaturan tempat duduk, umat dimohon untuk hadir 30 menit sebelum misa dimulai. Sesudah misa selesai, umat diharapkan segera meninggalkan gereja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu, petugas-petugas liturgi pun dibatasi jumlahnya. Misalnya untuk petugas kor hanya diperlukan beberapa orang penyanyi. Semua ini dilakukan demi mengurangi penyebaran virus Corona. Semoga dengan semua protokol kesehatan yang telah ditaati, umat terhindarkan dari penyakit ini sehingga dapat menghadiri perayaan-perayaan liturgi dengan damai dan penuh suka cita.