Hari
ini, Selasa 16 Oktober 2018, Mgr. Christophorus
Tri Harsono,
putra asli Semplak, ditahbiskan sebagai uskup Keuskupan Purwokerto.
Tri Harsono lahir di Semplak, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, 18
Januari 1966.
Beliau terpilih pada 14 Juli 2018 menggantikan Mgr. Julianus
Sunarka, S.J.
Tri Harsono dilahirkan dari ayah seorang anggota Korps
Pasukan Khas TNI Angkatan Udara. Ia kemudian tinggal dan dibesarkan di Kompleks
Pangkalan Udara Atang Senjaya di daerah Semplak, Bogor Barat, Bogor.
Tri Harsono menjalani pendidikan di Seminari Menengah
Stella Maris, Bogor selama empat tahun, kemudian melanjutkannya ke Seminari
Tinggi Santo Petrus dan Paulus di Buah Batu, Bandung. Ia kemudian melaksanakan studi filsafat dan teologi di Universitas Katolik
Parahyangan di Bandung.
Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Bogor pada
5 Februari 1995 oleh Uskup Bogor, Mgr. Cosmas Michael Angkur, O.F.M. Bersama
dengan Tri
Harsono, turut ditahbiskan pula R.D. Markus Lukas dan
R.D. Stanislaus Kostka Pujiantoro. Penahbisan
berlangsung di Paroki Keluarga Kudus, Cibinong.
KARYA PELAYANAN
Penugasan pertama Harsono setelah ditahbiskan adalah
menjadi pastor rekan di Paroki Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung hingga tahun
1996, sebelum mengemban tugas menjadi pamong (staf pembina) di almamaternya,
Seminari Menengah Stella Maris di Bogor sampai pada tahun 1998, dengan tugas pastoral
pada hari Minggu di Paroki Rangkasbitung. Ia kemudian melaksanakan studi bahasa dan
budaya Arab di Institut Dar Comboni untuk Studi Arab, Kairo, Mesir pada tahun
pertama dan dilanjutkan di Institut Kepausan untuk Studi Arab dan Islam
(Pontificio Istituto di Studi Arabi e d'Islamistica, P.I.S.A.I.), Roma, Italia,
sehingga ia mendapatkan lisensiat.
Sekembalinya dari studi, Harsono menjadi dosen dalam
bidang Islamologi pada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan sampai
tahun 2018. Ia juga menjadi guru besar dalam studi Islam di Fakultas Filsafat
Unpar, juga dalam bidang Agama Katolik dan perbandingan agama dalam Mata Kuliah
Umum (MKU). Ia juga merangkap sebagai Rektor Seminari Tinggi Santo Petrus dan
Paulus di Bandung sejak 2002 hingga 2005, juga pada tahun 2008 hingga 2014.
Tri
Harsono juga sempat menjadi anggota Komisi Hubungan Antar
Keyakinan dan juga anggota Komisi Seminari di Konferensi Waligereja Indonesia,
serta menjadi Ketua Komisi Hubungan Antar Keyakinan Keuskupan Bogor. Sejak tahun
2007, Harsono juga menjadi Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Jawa
Barat. Sejak tahun 2014, Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M.
menunjuknya sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor.
USKUP PURWOKERTO
Pada hari Sabtu, 14 Juli 2018, Paus Fransiskus menunjuk
Mgr. Tri Harsono sebagai Uskup Purwokerto. Penunjukkan ini mengisi kekosongan setelah berakhirnya kepemimpinan Mgr.
Julianus Sunarka, S.J. yang telah pensiun sejak 29 Desember 2017. Pada hari
itu, penunjukan ini diumumkan dalam Misa di Gereja Katedral Bogor oleh Mgr.
Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. dan di Gereja Katedral Kristus Raja oleh
Administrator Diosesan Keuskupan Purwokerto, R.D. Tarcisius Puryatno. Bersamaan
dengan pengumuman ini, juga diumumkan bahwa Mgr. Ewaldus Martinus Sedu telah
ditunjuk menjadi Uskup Maumere.
Mgr Christophorus Tri Harsono ditahbiskan menjadi uskup
pada hari Selasa, 16 Oktober 2018. Penahbisan berlangsung di Auditorium Graha
Widyatama, Kampus Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Satu hari sebelum Misa Penahbisan
dilaksanakan salve pemberkatan insignia, dan satu hari setelah Misa Penahbisan,
Harsono akan memimpin Misa Stasional perdananya. Kedua kegiatan tersebut
dilangsungkan di Gereja Katedral Kristus Raja, Purwokerto.
Ibadat salve dipimpin oleh Uskup Bandung yang juga
merupakan Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius
Subianto Bunjamin, O.S.C.. Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko
menjadi Uskup Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Uskup Bogor, Mgr. Paskalis
Bruno Syukur, O.F.M. dan Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.
LAMBANG
Lambang Mgr. Tri sebagai Uskup berbentuk perisai yang
terdiri atas empat bagian. Bentuk perisai dipilih terkait latar belakang Harsono
yang dibesarkan dalam lingkungan TNI Angkatan Udara.
Bagian kiri atas berisi gambar gunung, laut, dan padi
dengan latar belakang berwarna abu-abu sebagai representasi situasi alam
pedesaan dan pantai di wilayah Keuskupan Purwokerto.
Bagian kanan atas berisi gambar bintang dan Alkitab yang
bertuliskan alfa dan omega dengan latar belakang berwarna biru sebagai
representasi proses pengembalaan Harsono untuk mewartakan Kabar Gembira.
Bagian kiri bawah berisi gambar burung merpati yang
membawa enam helai daun dan tangan Fransiskus dari Assisi yang memiliki noda
darah dengan latar belakang berwarna merah. Burung merpati merepresentasikan
perdamaian khususnya dalam hal hubungan antaragama dan kepercayaan.
Bagian kanan bawah berisi gambar bunga bakung dengan
latar belakang berwarna kuning keemasan sebagai representasi Maria.
Mgr Ch. Tri Harsono memilih motto penggembalaan
"Fiat mihi secundum verbum Tuum" (Terjadilah padaku menurut
perkataan-Mu), yang merupakan pernyataan Bunda Maria dan dikutip dari Injil
Lukas bab 1 ayat 38.
Sumber tulisan: Wikipedia.com
No comments:
Post a Comment