Pengantar
Dari Wikipedia kita mendapatkan informasi bahwa Ibu Anne
Avantie adalah seorang perancang busana Indonesia yang terkenal melalui
berbagai koleksi kebaya hasil karyanya. Kebaya hasil karyanya telah dikenal di
skala internasional dan sering dipakai oleh para selebritas Indonesia hingga
sejumlah ratu sejagat (Miss Universe) yang pernah datang ke Indonesia.
Anne Avantie - Gambar dari https://www.kenangan.com/biografi/anne-avantie |
Pada tahun 2004, 2005, dan 2008, Ibu Negara, Ny. Ani
Yudhoyono memberikan penghargaan "Kartini Award" kepada Anne Avantie
atas kontribusinya dalam mengembangkan industri kecil. Pada tahun 2008, Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Meutia Hatta memberikan
penghargaan kepada Anne sebagai "Wanita Indonesia Bisa" atau
"Indonesian Woman Able".
Renungan Anne
Avantie
Blog Santher mendapatkan tulisan berikut ini di grup WA Lingkungan Santher
yang katanya berasal dari permenungan Anne Avantie terhadap sejumlah fenomena
yang ada di dalam diri umat Katolik di Indonesia. Entah benar dari beliau entah
tidak, butir-butir renungan berikut ini layak untuk diperhatikan.
Kisah perempuan mengenakan TANK TOP dengan tali BH yang kemana-mana. Mana nuranimu?
Apa yang kamu pikirkan ketika mau ke gereja, sekalipun
gereja itu berada di dalam mall?
Lalu di sebelahmu.., suamimu.., anak-anakmu.. Mengapa
mereka diam saja ketika istrinya atau ibunya mengenakan BUSANA yang TIDAK LAYAK
di hadapan Tuhan? Apakah kalian keluarga KATOLIK? Dan hati saya terusik.
Ibadah Minggu yang terganggu… “gemez aku.” Pikiran saya jadi tidak fokus. Saya menunggu
perempuan itu maju untuk menerima KOMUNI. Saya tunggu, walau sudah giliran
saya.., tapi saya tetap menunggu dia maju . Dan .. Benar.. dia maju… berarti dia
KATOLIK karena menerima TUBUH KRISTUS.
Perlahan saya ikuti dari belakang ibu itu.. Lalu ketika
dia maju .., saya lepaskan SELENDANG saya yang selalu melengkapi penampilan
saya kemana pun ., lalu saya tutupkan ke bahunya dari belakang sehingga tali
sebesar tali BH itu dan TALI BH-nya tidak lagi tampak di mulus punggung nya . Dia
memang KAGET ... tapi paling tidak saya sudah MELAYAK-kan satu orang PANTAS di hadapan Tuhan…
Saya tidak memedulikan apa kata orang .., Saya mengikuti
suara HATI saya. Saya tidak mau membiarkan orang yang TIDAK TAHU bahwa dia
SALAH untuk terus berbuat SALAH nantinya .
Bahwa pakai BAJU seperti itu DI HADAPAN Tuhan, di RUMAH
Tuhan, itu TIDAK PANTAS .. tidak layak dan tidak boleh. Karena mungkin dia
TIDAK TAHU…
Sebenarnya beberapa tahun yang lalu saya pernah berkali-kali
MENULIS di Majalah HIDUP dan media ROHANI KATOLIK lain ketika saya masih aktif
jadi PENULIS Rohani. Saya wartakan sesuatu yang berkenan di HADAPAN-Nya dalam
hal BERBUSANA yang LAYAK dan SEPANTASnya di RUMAH TUHAN.
Saya pikir , dengan begitu banyaknya kelompok PD dan
komunitas Rohani Katolik, umat khususnya MAK-MAK dan REMAJA tahu bahwa GEREJA
bukan CAT WALK, bukan PANGGUNG untuk SHOW tapi itu ALTAR-Nya yang KUDUS.. masak
tidak tahu? Termasuk juga pakai SANDAL
ke WC. Sedih campur GEMEZ banget.. Pakai baju juga TANPA LENGAN dan LUBANG
bolong dimana-mana seperti jalanan rusak. Anak anak remaja juga pakai KAOS
OBLONG kayak mau ke Indomaret. Ini GEREJA, saying. Mana keluargamu? Apa nggak
ada yang kasih tahu.
Belum lagi pemandangan alam dari atas bukit ... Belahan-belahan dada, seperti “persembahan“ yang sengaja
untuk MENGGODA iman orang yang ke GEREJA dengan iman “pas-pasan“. Kadang
seperti penjual AYAM goreng . Menawarkan mau PAHA atau DADA, Pak?
GEREJA Katolik kita kurang TEGAS menerapkan ATURAN yang seharusnya
bisa diambil sebagai sebuah “UUD Cara BERBUSANA“ sehingga UMAT KATOLIK lebih di-HARGAI dan NAMA TUHAN dipermuliakan.
PETUGAS Gereja juga berada di ZONA NYAMAN tanpa BERANI
menjadi “POLISI“ yang mengamankan RUMAH Tuhan. Mereka TAKUT bergesekan dengan
umat yang “MERENDAH-kan RUMAH Tuhan kita “. Mereka TIDAK BERANI beresiko
menjadi PENJAGA RUMAH Tuhan kita yang seharusnya SUCI. Mereka “lebihTAKUT pada
SUARA MANUSIA daripada SUARA Tuhan “
Saya akan terus ke GEREJA dengan membawa SELENDANG yang
banyak . Untuk “memantaskan“ saudaraku dan MELAYAK-kan GEREJA-ku yang
KUDUS. Untuk-Mu YESUS aku tak kan pernah goyah.
Ini PERSEMBAHAN-ku .
(Berkah Dalem)
No comments:
Post a Comment