Esok,
umat Katolik di seluruh dunia akan merayakan Hari Rabu Abu. Rabu Abu adalah
hari di mana umat Katolik memulai masa pertobatan atau permulaan masa Prapaskah.
Banyak
perayaan khas dengan suasana tobat yang akan di jalani umat Katolik selama masa
Prapaskah. Mulai dari puasa, aksi puasa pembangunan, pengakuan dosa, hingga
Jalan Salib.
Sejumlah
ritual itu adalah siklus yang terus terulang tiap tahun. Namun, terkadang ada
hal-hal sederhana yang luput dari perhatian. Kita kaget sendiri ketika sesama
umat Katolik atau umat dari agama lain bertanya tentang hal-hal sederhana itu.
Berikut
ini adalah *5 pertanyaan tentang hari raya Rabu Abu* yang sering diajukan kepada
umat Katolik. Ketika kamu bertemu dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu,
kamu harus menjawab demikian.
1.
Abu yang dioleskan di dahi itu terbuat dari apa?
Orang
mungkin saja bertanya, dari mana abu yang dioleskan di dahi dalam Misa Rabu
Abu? Atau abu tersebut di buat dari bahan apa?
Ternyata
abu yang kita terima dalam bentuk olesan tanda salib di dahi itu dibuat dari
debu hasil pembakaran daun palma yang diberkati pada Minggu Palma tahun
sebelumnya. Daun palma dalam tradisi umat Katolik mengandung makna kemenangan.
2.
Kenapa harus abu?
Dasar
jawaban untuk pertanyaan ini adalah kitab Kejadian 2:7. Disana di katakan bahwa
Allah menciptakan Adam dari ‘debu’. Dan ada juga kisah tentang Yesus
menyembuhkan orang buta dengan mengoleskan tanah kepada mata orang buta itu,
dalam kitab Yohanes 9:6.
Dengan
abu yang kita terima, kita kembali di tandai untuk menyambut hidup Yesus
Kristus yang sanggup memperbarui dan menyempurnakan kita kembali.
3.
Kenapa di oleskan di dahi?
Abu
di oleskan di dahi untuk membantu kita mengenali kembali area spiritual, tempat
dimana kita dapat berkembang dan area kedosaan mana yang harus kita jauhi. Dahi
(dan kepala) adalah tempat pikiran dan akal budi bekerja.
Untuk
bertobat kita mesti berpaling dari dosa dan mengarah kepada Allah. Kita
menggunakan abu sebagai ekspresi bahwa kita perlu memperbarui kembali iman
kita.
4.
Doa apa yang pas untuk di doakan setelah menerima abu?
Segalam
macam doa yang diujarkan dengan penuh penghayatan pasti di dengar oleh Tuhan.
Doa yang di maksud bisa dalam bentuk doa spontan atau doa-doa yang sudah
disiapkan dalam buku-buku liturgi.
Tapi
kalau kamu masih bingung untuk mencari doa yang cocok, kamu bisa memilih dari
kitab Mazmur yang mengandung tema pertobatan. Kamu bisa memilih Mazmur 6 atau Mazmur
32. Daraskan salah satu sebagai doa.
5.
Masa Prapaskah berlangsung berapa lama?
Terhitung
sejak Rabu Abu, umat Katolik akan merayakan masa pertobatan atau masa Prapaskah
selama 4O hari, tanpa menghitung hari Minggu. Masa Prapaskah akan selesai atau
genap 40 hari pada hari Sabtu sebelum hari Minggu Palma.
Angka
empat puluh ini mengingatkan kita akan perjalanan bangsa Israel selama 40 tahun
di padang gurun dan puasa Yesus selama 40 hari. Selama empat puluh hari ini
umat Katolik melakukan ziarah iman.
Ini
sejumlah pertanyaan yang bisa kamu jumpai dalam keseharian. Apalagi, minggu ini
kita akan merayakan hari Rabu Abu sehingga 5 pertanyaan ini bisa membantu kamu
untuk menghayati perayaan tersebut dengan lebih baik.
No comments:
Post a Comment