Wabah virus corona merebak dari Wuhan Cina hingga ke banyak negara, termasuk ke Indonesia. Kota Bogor dan sekitarnya pun terpapar virus ini. Sebagai orang beriman, bagaimana kita harus bersikap? Tulisan berikut
kami dapatkan dari media social. Entah siapa penulisnya. Menurut kami, isinya
baik dan berguna bagi kita semua. Selamat membaca.
Harusnya
orang bisa membedakan antara have faith
/beriman dengan ignorance /
ketidakpedulian atau kebodohan.
Kalo
sudah ada saran dari (WHO), otoritas kesehatan yang jelas-jelas lebih mengerti
dari kita, bahwa sebaiknya dalam kondisi saat ini, sebaiknya menjauhi tempat-tempat
yang ramai dan beresiko, juga sebaiknya hindari kontak fisik seperti
bersalaman, tapi karena *merasa beriman*, orang ngotot tetap mau melakukannya,
itu yang namanya IGNORANCE. Apalagi kemudian terhadap orang lain yang tidak mau
bersalaman, kemudian dipandang sebagai kurang beriman.
Mau
tau kenapa virus di Korea bisa menyebar begitu parah dan menjadikan Korea dengan
penderita new Corona yang cukup besar di luar China? Itu hanya karena ada seorang
ibu yang sudah kena virus ini, merasa ga
enak badan, berobat ke RS, oleh pihak RS sudah disuruh dirawat inap untuk
diobservasi, tapi si ibu menolak karena ya itu, merasa beriman, dan ibu ini
kebetulan adalah pengikut satu aliran kepercayaan yang percaya tidak ada orang yang
sakit, yang ada hanyalah orang kurang beriman, bla bla bla...... Makanya si ibu
tidak berobat dengan serius, malah wira-wiri kesana kemari. Ke gerejanya beberapa
kali, ke RS tradisional, ke RS lagi, tapi tidak mau diisolasi, terus kesana-sini
dan menulari begitu banyak orang...
Tuhan
meminta kita beriman dan percaya kepada Nya, tapi Dia juga memberikan kita
karunia akal budi dan pikiran sehat. Kita harus percaya bahwa Dia akan
melindungi kita, tapi bukan berarti terus kita harus menantang bahaya, kan?
Harus
diingat, kalau satu orang yang kena, bukan orang itu satu saja yang menderita, tapi
keluarga kita dan orang-orang di sekitar
kita dan yang sempat berinteraksi dengan kita yang juga akan kebagian getahnya.
Namaste,
Shalom.
No comments:
Post a Comment