Tuesday 18 April 2017

KETERLIBATAN LINGKUNGAN SANTHER DALAM MISA PASKAH 2017

Minggu, 16 April 2017 adalah Hari Raya Paskah. Pada misa kedua di Gereja St Ignatius Loyola Semplak, yaitu pada pk 8.30,sebagian umat dan anak-anak dari Lingkungan Santher terlibat dalam Misa Hari Raya Paskah. Secara kebetulan para petugas koor adalah Koor Vox Angelica, sebuah koor khusus yang anggotanya adalah anak-anak di Paroki St Ignatius Loyola Semplak. Koor ini didampingi, dilatih dan diampu oleh Ibu Valeria Andani dan dibantu oleh beberapa ibu dan pendamping lainnya. Sejumlah anak dari Lingkungan Santher juga terlibat. Secara umum tugas berjalan dengan lancar dan tertib. Lagu-lagu yang dinyanyikan anak-anak merupakan nyanyian-nyanyian liturgis. Pengenalan terhadap nyanyian liturgis ini sengaja dilakukan sejak anak-anak aktif pada usia mereka sehingga mereka dapat membedakan lagu-lagu mana yang tepat untuk liturgi dan mana yang tidak. Salut buat para pembina, dan tentu saja salut buat anak-anak yang dapat bertugas dengan sangat baik. Selamat Paskah.

Monday 17 April 2017

TUGAS KOOR LINGKUNGAN SANTHER PADA MALAM PASKAH 2017

Pada hari Sabtu, 15 April 2017, Koor Lingkungan Santa Theresia (Santher) Bogor Raya Permai bertugas pada misa yang dimulai pk 18.00 di Gereja St Ignatius Loyola Semplak. Ibu Yeni Adyani memimpin tugas ini dengan baik, dengan iringan organ yang dimainkan oleh Ibu Sri Thehamihardja. Bapak Ichwan (Ketua Lingkungan) didaulat untuk menyanyikan salah satu Mazmur Tanggapan bersama Diby yang menyanyikan bagian Mazmur Tanggapan lainnya, sedangkan Bapak Edo (Koordinator Koor) bertugas menyanyikan Litani Para Kudus.

Keseluruhan upacara misa berlangsung cukup lama, dari pk 18.00 hingga pk. 21.20. Lamanya perayaan Ekaristi Malam Paskah ini ditengarai karena adanya baptisan baru dan upacara penerimaan sejumlah jemaat dalam Gereja Katolik. Selain itu, tentu saja juga karena banyaknya umat yang hadir dalam misa ini.

Koor Santa Theresia (Santher) secara umum dapat bertugas dengan baik dan mampu memberi warna dan sentuhan liturgis sehingga misa berlangsung secara agung, khidmat dan bermutu.

Selamat Paskah.

Monday 10 April 2017

LINGUNGAN SANTHER BERSIHKAN GEREJA SEMPLAK

Pada hari Sabtu, 8 April 2017, sebagian umat lingkungan St Theresia (Santher) Bogor Raya Permai melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan Gereja St Ignatius Loyola Semplak serta mempersiapkan dekorasi altar untuk Misa Minggu Palma.

Monday 13 March 2017

PERTEMUAN APP LINGKUNGAN SANTHER 2017

Lingkungan St Theresia (Santher) Bogor Raya Permai secara rutin menyelenggarakan pertemuan Aksi Puasa Pembangunan (SPP) secara bergiliran di rumah-rumah warga. Pertemuan diadakan setiap Sabtu pada pukul 19.30 sampai 21.00. Dimulai dengan pertemuan pertama di rumah Bapak Ichwan Setyarno (Ketua Lingkungan Santher), pertemuan dilanjutkan di tempat lain sesuai jadwal.

Sesuai dengan Surat Gembala Keuskupan Bogor untuk Masa Prapaskah 2017, tema APP tahun 2017 adalah "Orang Muda Katolik Penunjang Keluarga Berwawasan Ekologis", yang dijabarkan menjadi beberapa subtema. Sebagai bagian dari Paroki St Ignatius Loyola Semplak Keuskupan Bogor, Lingkungan Santher berusaha aktif dalam kegiatan APP di tingkat paroki. Kegiatan sosial dan pengumpulan dana APP juga menjadi agenda yang dilaksanakan oleh Lingkungan Santher.

Selamat berpuasa dan berpantang.

Wednesday 1 March 2017

MAKNA ABU MENURUT KITAB SUCI



Sebelum kita menerima Abu di dahi kita pada Hari Rabu Abu, ada baiknya kita mengerti makna di balik simbol ABU dalam tradisi Kitab Suci.

Kata ABU beberapa kali muncul bersamaan dengan kata DEBU. Dua kata ini berasal dari akar kata yang sama. APAR = Debu, IPER= Abu. Debu adalah benda terkecil (pada zaman itu, sebelum ditemukan atom atau partikel), sifatnya: tidak ada artinya, mengotori, tak berguna dan tak bermanfaat, namun masih bisa dilihat. Sementara Abu mengacu pada sisa-sisa benda-benda yang dibakar. Mengacu pada kemusnahan sesuatu yang ada menjadi tiada, kesia-siaan, dan tidak punya arti lagi.

Abraham ketika Ia berbicara dengan Tuhan, mengakui dirinya hanyalah debu dan abu (Kej 18:27). Debu dan abu adalah benda yang mempunyai derajat paling rendah di antara benda-benda lainnya. Dalam kitab Samuel dikatakan debu dan abu adalah tempat tinggal orang-orang miskin dan orang lemah. Allah mengangkat mereka dari debu dan abu. 1Sam 2:8.                                      

Ada beberapa tokoh dalam Kitab Suci yang menggunakan ritual pertobatan dengan menggunakan debu dan abu:

1. Ayub. 42:6 "Ayub bertobat dalam debu dan abu"
2. Nabi Yehezkiel menyerukan pertobatan kepada Israel dengan menaruh abu di atas kepala dan berguling dalam debu. (Yeh 27:30)
3. Raja Niniwe setelah mendengar nubuat penghukuman yang disampaikan Yunus. Raja ini menyesal dan duduk di atas debu (Yun 3:6).

Dari beberapa contoh kemunculan debu dan abu di atas, kita bisa menarik inspirasi dari tindakan pertobatan dengan penerimaan abu di dahi kita:

PERTAMA
Kita melihat SIAPA DIRI KITA di hadapan Allah. Tuhan lah Allah, Raja atas diri kita, sementara kita bukanlah apa-apa, tidak berarti, seorang hamba sahaya, tetapi DIKASIHI olehNya.

KEDUA
Debu dan abu adalah simbol hancurnya hati dan diri kita setelah kita menyadari betapa DOSA TELAH MERUSAK DIRI KITA sedemikian rupa.
Kita menjadi tidak bisa berpikir jernih, penuh nafsu dan tipu daya, pintar bersandiwara, melakukan kebohongan demi kebohongan.
Karena dosa kita lupa bahwa kita membutuhkan Tuhan dan sesama. Kita menjadi sedemikian sombong, angkuh dan congkak hati.

KETIGA
Menjadi debu dan abu artinya kita meninggalkan kedirian kita, dengan segala kesombongan, sifat egois, segala hal-hal yang merusak identitas kita sebagai anak-anak Allah, yang telah ditebus oleh Darah Anak Allah.

KEEMPAT
Kesadaran bahwa diri kita adalah debu membantu kita untuk melihat orang lain.
Kita semua berasal dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu, maka tidak perlu ada yang disombongkan lagi. Tidak perlu seorang pun merasa lebih hebat dari orang lain lalu memandang rendah orang lain.

KELIMA
Sebutir debu tidak akan terlihat oleh mata. Debu akan terlihat bila dikumpulkan bersama debu lainnya.
Bukankah dunia ini berasal dari kumpulan milyaran debu. Maka diriku yang adalah debu, akan lebih menemukan eksistensi dan maknanya, ketika aku berada bersama yang lain.
Aku memerlukan orang lain, dan orang lain pun memerlukan aku.

Selamat memasuki Masa Prapaskah 2017.

Monday 13 February 2017

PADUAN SUARA YANG LITURGIS DAN LAYAK SECARA MUSIKAL DAN PASTORAL

Pada hari Minggu, 12 Februari 2017, Koor Lingkungan St Theresia Bogor Raya Permai bertugas dalam Perayaan Ekaristi di Gereja St Ignatius Loyola Semplak pk 8.30. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rm Hari dari Jakarta. Semua ritus dan nyanyian berjalan dengan baik. Namun ada sesuatu yang istimewa hari ini, yaitu saat Romo Hari menyampaikan apresiasi sebelum Berkat Penutup.

Menurut Romo Hari, untuk tugas koor pada pagi ini, Koor Santher atau Santa Theresia Bogor Raya Permai pagi ini memenuhi kriteria sebagai koor untuk perayaan Ekaristi. Pertama, baik pililihan nyanyian maupun cara menyanyikan semua lagu memenuhi kriteria sebagai koor yang liturgis. Pilihan lagu-lagunya benar, mendukung liturgi dan penyajiannya mampu membuat liturgi menjadi indah dan khidmat. Kedua, secara musikal Koor Santher dapat bernyanyi sesuai kaidah musik. Aransemen yang dipilih sangat tepat dan umat dapat diikutsertakan dalam nyanyian. Pilihan satu atau dua lagu yang 'klasik' juga semakin membuat liturgi menjadi indah. Ketiga, Koor Santher mampu mengikutsertakan semua unsur dalam lingkungan: ada cucu, ada nenek dan umat dewasa. Maka secara pastoral, Koor Santher memenuhi kriteria sebagai koor Gereja. 

Apresiasi dari Romo Hari tentu saja sangat mengagetkan namun sekaligus melegakan. Koor Santher tentu saja berterima kasih untuk penghargaan itu, namun semua anggota merasa bahwa semua ini hanya untuk kemuliaan Tuhan. Semoga apresiasi dari Romo Hari tidak memabukkan melainkan memacu semangat koor Santher untuk mempertahankan apa saja yang baik dan memperbaiki apa yang masih kurang.

Terima kasih kepada Bu Yeni (Dirigen Santher), Bu Sri (Organis Santher), Bapak Edo (Koordinator Koor Santher), para solis dan semua anggota. Kita akan maju terus.

Tuesday 3 January 2017

TUGAS KOOR SANTHER AWAL TAHUN 2017

Pada awal tahun 2017 Koor Santher mendapatkan tugas dua kali di Gereja St Ignatius Loyola Semplak Keuskupan Bogor, yaitu pada Minggu, 1 Januari 2017 pukul 6.30 dan pukul 8.30. Tugas utamanya adalah pada pk 6.30, sedangkan tugas pk 8.30 merupakan tugas untuk menggantikan Koor Paroki St Ignatius Loyola yang berhalangan karena sebagian besar anggotanya berada di luar kota untuk berlibur Natal dan Tahun Baru. Dalam tugas ini sekitar 5 orang anggota koor di luar Santher ikut serta sehingga jumlah petugas cukup banyak.

Tugas koor awal tahun ini berjalan lancar dan baik. Hal ini tentu memberikan harapan bahwa di tahun 2017 ini Koor Santher akan berusaha menjadi lebih baik. Semoga Ibu Yeni Adyani Prihadi (dirigen), Ibu Sri Thehamihardja (organis), Bapak Edward Purwonugroho (koordinator) dan para anggota dapat memupuk semangat pelayanan secara lebih optimis sehingga Koor Santher dapat membantu tugas-tugas pelayanan koor dan musik liturgi di paroki.



SELAMAT TAHUN BARU 2017