Friday 30 March 2018

IBADAT LEMENTASI DI GEREJA ST IGNASIUS LOYOLA SEMPLAK


Pada hari Jumat, 30 Maret 2018, pukul 5.00-6.00 Kor Santa Theresia Bogor Raya Permai (Santher) bertugas untuk kali pertama dalam Ibadat Lamentasi yang juga baru kali ini diselenggarakan di Gereja St Ignatius Loyola Semplak. Seharusnya ibadat ini dilaksanakan pada hari Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci, tetapi karena baru pertama diadakan, Pastor Paroki meminta dicoba dulu pada hari Jumat Agung, dan Kor Santher menjadi petugas kor pertama. Ketua Bidang Liturgi Paroki St Ignatius Loyola Semplak telah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, termasuk latihan bersama Romo Anton Dwi Haryanto, sehingga pelaksanaan Ibadat Lamentasi hari ini berjalan lancar. 

Selain umat Santher, umat dari lingkungan lain juga mengikuti ibadat ini. Sekitar 65 orang hadir. Beberapa warga mengatakan bahwa mereka terkesan dengan ibadat ini. Lagu-lagu Ratapan Yeremia sangat indah dan menyentuh hati. 

Anggota Kor Santher juga merasakan kekhidmatan beribadat. Para solis yang terlibat, antara lain Mbak Diby, Bu Dani, Pak Ichwan, Bu Ajeng dan lain-lain, merasa bersyukur dapat bernyanyi bersama umat. Tidak sia-sia latihan yang telah dilakukan beberapa minggu terakhir. Salut kepada Romo Anton yang memotori ibadat ini dan berkenan mempelajari lagu-lagunya. Salut kepada Bu Retno dan Pak Tony dari Bidang Liturgi yang telah bermimpi dan mengkoordinasikan semua untuk mewujudkan ibadat ini.

Thursday 29 March 2018

TUGAS KOR SANTHER PADA KAMIS PUTIH 2018

Pada hari Kamis, 29 Maret 2018, Kor Santher mendapatkan tugas pada misa di Gereja St Ignatius Loyola Semplak. Misa dimulai pada pukul 18.00 dan dilanjutkan dengan Adorasi dan Tuguran.

Tugas kor Santher berjalan dengan lancar. Bu Yeni, dirigen Kor Santher, memimpin tugas ini dengan baik. Misa diawali dengan perarakan yang diiringi dengan nyanyian Sacerdos in Aeternum dengan iringan organ yang dimainkan oleh Ibu Sri Thehamihardja. Nyanyian Gregorian itu selesai pada saat imam dan para pelayan altar tiba di depan Altar ; lalu umat dan kor menyanyikan lagu Selayaknya Kita Berbangga. Semua lagu hingga Kemuliaan (Misa Kita IV) masih diiringi dengan organ, tetapi setelah itu semua nyanyian tidak diiringi alat musik. Ini sebenarnya merupakan tradisi lama. Pak Ichwan dapat menyanyian Mazmur Tanggapan Inilah Tubuh-Ku dengan lancar. Semua berjalan baik. Umat pun terlibat dalam hampir semua nyanyian. Puji Tuhan.

Sesudah misa selesai, Kor Santher masih ikut serta dalam tuguran bersama umat dari wilayah St Petrus. Besok pagi masih ada tugas baru bagi Kor Santher.