Lingkungan Santa Theresia Bogor Raya Permai berduka cita atas wafatnya Ibu Anastasia Dyah Prihayuni atau yang biasa dipanggil dengan nama Ibu Basuki. Beliau wafat di Solo dalam usia 50 tahun pada hari Kamis, 18 Desember 2014, setelah menderita sakit selama sekitar 6 tahun. Jenasah Ibu Yuni Basuki diterbangkan dari Solo menuju Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan dibawa dengan ambulans ke rumah duka di kompleks Bogor Raya Permai Bogor. Setelah misa requiem di Gereja St Ignatius Semplak yang dipimpin oleh RD Y.M. Ridwan Amo didampingi RD D.S. Tukiyo dan RD Hari, jenazah Ibu Yuni Basuki dimakamkan di Taman Bahagia kompleks AURI Atang Sanjaya Bogor dengan upacara pemakaman yang berjalan lancar dan dipimpin oleh RD D.S. Tukiyo, pastor paroki BMV Katedral Bogor.
Selama hidupnya, Ibu Yuni dikenal dekat dengan warga lingkungan Santher. Ketika Bapak Ignatius Basuki masih berdinas di Bogor dan Jakarta, rumah pribadi beliau kerap dijadikan tempat berlatih koor bahkan ketika Ibu Yuni dan Pak Basuki tidak ada di rumah. Mereka selalu merelakan rumah pribadi sebagai tempat umat Katolik lingkungan untuk bertemu. Tentu saja Ibu Yuni dikenal sebagai pendukung karya pelayanan Bapak Ignatius Basuki yang dikenal oleh umat sebagai seorang perwira Angkatan Udara yang sangat low profile, rendah hati namun tegas dan disiplin dan menjadi penggagas berdirinya gereja St Ignatius Loyola Semplak.
Semoga Ibu Yuni beristirahat dalam damai abadi di surga dan umat lingkungan Santher yang ditinggalkannya dapat meniru teladan baik selama hidupnya.
No comments:
Post a Comment