Thursday 13 November 2008

PROFIL PAROKI KATEDRAL BMV BOGOR

(Diambil dan diedit dari www.keuskupanbogor.com)

Nama Pelindung Paroki Katedral adalah Santa Perawan Maria. Buku Paroki ditulis sejak tahun 1889. Sebelum itu, segala arsip dan data ada di Katedral Jakarta. Alamat Paroki Katedral adalah Jalan Kapten Muslihat Nomor 22 Bogor 16122 Telepon (0251) 8321188 Fax. (0251) 8370211. Pastor Paroki sekarang (2008) adalah RD. Benjamin Sudarto; beliau dibantu oleh RD. D.S. Tukiyo, RD Frans Mulyadi, RD Alfons Sebatu, RD. Monang Damanik.


Jadwal Perayaan Ekaristi
Paroki "Santa Perawan Maria" (Katedral)
Harian : Pukul 06.00 WIB
Misa Jumat I : Pukul 06.00; Pukul 08.00 (Sekolah); Pukul 11.00 (Sekolah); Pukul 17.00 Sabtu : Pukul 17.00 WIB
Minggu : Pukul 05.30 ; Pukul 07.00 ; Pukul 09.00 ; Pukul 11.00; Pukul 17.00; Pukul 19.00.


Latar Belakang Sejarah
Awal sejarah berdirinya Gereja Katedral Bogor tidak bisa kita lepaskan dari peranan dua tokoh perintis umat kota Bogor, yaitu Mgr. AC. Claessens, Pr dan Pastor MYD Claessens, Pr.

Pada tahun 1881 Mgr. AC. Claessens membeli sebuah rumah dengan pekarangan yang cukup luas (sekarang meliputi kompleks Gereja, Pastoran, Seminari, Sekolah, dan Bruderan Budi Mulia). Semula tempat itu digunakan sebagai tempat peristirahatan dan Misa Kudus para tamu dari Jakarta. Namun, dengan dimilikinya rumah tersebut, juga menjadi awal umat Katolik memisahkan diri dari penggunaan Gereja Simultan/ekumene sebelumnya. Pada tahun itu pula pastor MYD. Claessen mulai menetap di Bogor.

Pada tahun 1886 MYD. Claessen memulai karya pastoralnya untuk mendirikan Panti Asuhan untuk anak-anak. Saat itu bangunan rumah Panti Asuhan tersebut baru bisa menampung 6 orang anak. Usaha pastoral itu kemudian di kembangkan hingga menjadi yayasan Vincentius pada tahun 1887, sehingga pada tahun 1888 mendapat pengakuan dari Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1889 Pemerintah Hindia Belanda secara resmi mengakui dan menyatakan bahwa Bogor menjadi Stasi misi tetap Batavia. Tahun 1896 (setahun setelah Mgr. AC. Claessen meninggal), MYD. Claessens mulai membangun sebuah gedung Gereja yang megah di atas tanah yang didiaminya. Gereja itu yang hingga sekarang kita kenal dengan Gereja Katedral.

Pada tahun 1907 Pastor MYD. Claessens kembali ke Nederland setelah selama 30 tahun beliau berkarya di Bogor Jawa Barat, 27 tahun kemudian, tepatnya tahun 1934, beliau dipanggil oleh yang Maha Kuasa dalam usia 82 tahun. Semenjak kepergian Pastor Claessens, Stasi misi tetap Bogor ditangani oleh Pastor Antonius Petrus Fransiskus van Velsen, SJ. Tetapi pada tahun 1924 Pastor Antonius Van Velsen diangkat menjadi Vikaris Apostolik Batavia, sehingga Bogor yang saat itu sudah menjadi Paroki diserahkan kepada Pastor OFM Conventual.

Pada bulan Nopember tahun 1957 Paroki Bogor dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia dan digabungkan dengan Prefektur Apostolik Sukabumi. Pada tahun 1961 Prefektur Apostolik Sukabumi ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki Bogorlah yang dijadikan sebagai Gereja Katedral Keuskupan Bogor. Dengan demikian, Paroki Bogor namanya berubah menjadi Paroki Katedral Bogor.


Pengembangan Umat
Jika kita amati perkembangan sejarah Paroki Katedral di atas, maka pada awal berdirinya Paroki Katedral mayoritas umatnya berkebangsaan Belanda. Namun jika kita lihat sekarang, maka umat Paroki Katedral terdiri dari berbagai suku seperti: Suku Tionghoa, Jawa, Batak, Flores dan lain-lainnya.

Menurut data permandian (sekarang sudah memasuki buku XX) jumlah perkembangan umat dari tahun ketahun menunjukan suatu peningkatan. Perkembangan drastis terjadi antara tahun 1960 sampai tahun 1975-an. Misalnya saja, sampai bulan Januari 1962 jumlah baptisan tercatat 387 orang dan awal tahun 1965 sudah tercatat 976 baptisan, demikian pula pengembangan tahun-tahun berikutnya.

Menurut data statistik Desember 1997, jumlah umat Paroki Katedral mencapai 11.907 umat, dan bulan Desember 1998 jumlahnya sudah mencapai 12.300 umat. Tahun 2008 ini jumlah umat ada sekitar 16.000. Perkiraan perkembangan umat tahun demi tahun tersebut diatas agaknya sudah diprediksikan oleh para Pastor yang bertugas di Katedral, sehingga mereka juga dapat membina umat, menyiapkan tanah atau lokasi yang memungkinkan untuk mendirikan gereja-gereja Stasi dari Paroki Katedral.

Kapel pertama adalah Kapel St. Yohanes Rasul Ciampea yang mulai dibangun tahun 1974. Bangunan Kapel tersebut sangat sederhana dengan perlengkapan yang sederhana pula. Kapel tersebut direnovasi oleh swadaya umat pada bulan Maret 1991, yang kemudian pada tanggal 1 Maret 1992 diresmikan oleh Mgr. Ign. Harsono, Pr. Kapel yang direnovasi ini kemudian juga dilengkapi dengan segala fasilitas pengembangan iman. Hal tersebut bukan saja untuk umat setempat, tetapi juga untuk mengantisipasi perkembangan umat dari daerah Ciomas, Cigudeg sampai daerah sekitar Leuwiliang, bahkan Jasinga.

Kapel kedua adalah Kapel Ekumenis di Semplak. Kapel ini berdiri diatas usaha Peter G.W.J. Ruijs, OFM. Pada tahun 1976 yang berusaha mencari bantuan dari sebuah yayasan Sosial Negeri Belanda. Selain mendapat bantuan dari yayasan tersebut, Kapel bersama antara umat Protestan dan Katolik ini dibangun di komleks AURI atas sumbangan dari komandan AURI dan swadaya umat. Kini kapel berkapasitas 350 orang itu digunakan sebagai kegiatan umat Gereja Protestan di lingkungan TNI AU.

Sementara itu umat Katolik Wilayah St Petrus Semplak pada tahun 2006-2007 telah berhasil membangun gedung gereja Katolik sendiri dengan bantuan para donatur dan dukungan penuh dari Komandan Pangkalan Atang Sanjaya pada waktu itu, yaitu Marsekal Pertama Ignatius Basuki. Gereja ini sekarang bernama Gereja St Ignatius Loyola, terletak sekitar 700 meter dari gereja lama dan masih dalam lingkungan/kompleks TNI AU.

Kapel ketiga adalah Kapel Pondok Rumput. Kapel ini didirikan pada tahun 1978 atas swadaya umat, para donatur serta bantuan Paroki. Kapel ini semula di gunakan sebagai wadah kegiatan dan perayaan iman umat di daerah sekitar jalan baru hingga Cilebut - Bojong Gede. Tetapi karena letaknya yang kurang strategis mengingat dari segi transportasi kurang menguntungkan, maka umat di sekitar jalan Baru sampai Bojong Gede Cilebut lebih memilih Katedral. Namun demikian, Kapel yang berkapasitas 200 orang ini sudah cukup padat di penuhi umat setempat.

Kapel keempat adalah gedung serba guna Kedung Badak Baru, yang didirikan pada tahun 1987. Kapel ini juga digunakan sebagai sarana kegiatan iman umat wilayah jalan Baru mengingat Kedung Badak Baru adalah cikal bakal umat wilayah jalan Baru. Tetapi mengingat tempatnya juga dirasakan kurang strategis, maka penggunaannya hanya untuk umat setempat, meski juga tidak menutup kemungkinan di gunakan oleh lingkungan lain. Yang lebih mengherankan adalah warga setempat justru mayoritas non- Katolik.

Satu Kapel yang hingga kini belum mungkin di bangun adalah diatas sebidang tanah yang berlokasi di wilayah Ciomas. Sebetulnya baik umat maupun dana sudah siap untuk membangun Kapel tersebut, namun kendala yang hingga kini dihadapi adalah belum juga selesainya surat ijin membangun (IMB) yang sempat terhenti di pemerintah daerah setempat.

Sebagai antisipasi perkembangan umat di wilayah jalan Baru hingga Parung, kini Paroki Katedral telah menyiapkan dan membeli sebidang tanah seluas 4000 meter persegi di Kahuripan dan 3000 meter persegi di Taman Jasmin. Demikian pula untuk pengembangan umat kearah Cilebut - Bojong Gede hingga dengan perbatasan Cibinong serta Depok, Paroki Katedral sudah menyiapkan tanah seluas 3000 meter persegi di Bojong Gede. Kita berdoa agar harapan mulia itu senantiasa di beri jalan terang dari yang Maha Kuasa.


Organisasi-Organisasi
Sebagai wujud pelayanan gerejani Paroki Katedral memiliki segudang organisasi yang berkiprah di Paroki ini. Diantaranya: Wanita Katolik (WK), Santa Monica, Mudika, Kompak (Komunikasi Antar Pelajar Paroki Katedral), Legio Marie, Warga Upadaya, Kemaki (Kelompok Mahasiswa Katolik IPB), PMKRI, Bina Iman Anak (Sekolah Minggu), Persekutuan Doa Karismatik Katolik, KKMK, Kelompok Doa Iman Maria (Senakel), Pemuda Katolik, KSR (Kelompok Seni Remaja), SSP (Seksi Sosial Paroki), SSV (Serikat Santa Vincentius), Paguyuban Usahawan dan Profesional Katolik BKSG (Badan Kerjasama Antar Gereja)

GEMBALA PAROKI
Puluhan Gembala Paroki Para Pastor yang ikut berkarya di Paroki Katedral Bogor, baik yang menetap maupun yang tidak menetap, diantaranya adalah:
1. Mgr. AC. Claessens, Pr.
2. MYD. Claessens, Pr.
3. AP. Fransiskus van Velsen, SJ
4. Theodoor Alex van Angelbeek
5. W. Snyderx
6. RDB. Schmeitz
7. Krose
8. MS. Visser
9. A. Voltherius de Mon
10. ES. Snypen
11. H. Th. Landers, OFM
12. PA. Leumissen, OFM.
13. J. de Ridder, OFM
14. J. von Vhiet, OFM
15. A. Koorstens, OFM.
16. S. Horna, SJ.
17. Van der Hoogen, OFM.
18. J. Van der Veldt.
19. HT. Looymans OFM Conv.
20. L. Jennissen
21. J. Van Rykke Vossel
22. H. Stenberg
23. ES. Loypen
24. IVD. Leo, SJ.
25. J. Engbers
26. Th. Marteners, SJ.
27. A. Bevers, MSC.
28. H. Geurgen, MSC.
29. JJ. Boevernaas, MA.
30. A. Fisscher, SJ.
31. J. de Long, SJ.
32. Hugo Memuberg,SJ.(1936)
33. C.Verhar, SJ (1937)
34. Cor Dumans (1937)
35. Th. Lenders, OFM Cinv. (1938)
36. LD. Berg, OFM Conv. (1938)
37. H. Van Vliet, OFM Conv (1938)
38. D. De Ridder, OFM Conv. (1939)
39. CM. Lucas, SJ (1940)
40. B. Schneider (1940)
41. AAS. Cremers, OFM (1943)
42. B. Soemarno, SJ. (1943)
43. Col. Postma, OFM (1944)
44. Joh. Moningka, Pr. (1944)
45. C. Remmen, OFM (1946)
46. J. Bosman (1947)
47. H. Th. Leenders, OFM Conv (1959)
48. PA. Leuvisse, OFM Conv. (1959)
49. PF. Adi Kourtins, OFM. Conv. (1959)
50. Mgr. N. Geise, OFM (1959)
51. J. PDM. De Ridder OFM Conv. (1959)
52. CS. Tjipto Kusumo, Pr. (1959)
53. AG. Jacobs, OFM (1961)
54. J. Perpezak, OFM. (1961)
55. V. Kunrath, OFM (1962)
56. AJ. Schnijder, OFM. (1962)
57. W. Kohler, OFM. (1962)
58. BJ. Perpezak, OFM. (1962)
59. Selma Oey (1963)
60. Gr. V.d. Voort, OFM. (1963)
61. AS. Wiriosuwarno, OFM. (1963)
62. RJ. Koenen, OFM. (1963)
63. A. Wahjabawono, Pr. (1964)
64. ML. Schoots, MSF (1964)
65. H. Van Genuchten, OFM (1964)
66. Th. Koopman, OFM ( 1965)
67. Fulco Vugts, OFM (1966)
68. CJ. Van den Berg, OFM (1966)
69. J. Wybrands, OFM (1967)
70. GWJ. Ruijs, OFM (1968)
71. EY. Ryper, OFM (1970)
72. R. Broto Wiratmo, Pr. (1974)
73. Ign. Harsono, Pr. (1974)
74. Felix Teguh Suwarno, Pr. (1975)
75. J. Pruim, OFM. (1977)
76. Victor Solekase, Pr. (1978)
77. Frans Lory, Pr. (1982)
78. Tarsisius Suyoto, Pr. (1983)
79. Yuseph Hardjono, Pr. (1985)
80. Stefanus Akut, Pr. (1986)
81. Y. Demmers, OFM. (1986)
82. Paulus Haruno, Pr. (1987)
83. Christoporus Lamen Sani, Pr. (1989)
84. Ign. Heru Wihardono, Pr. (1989) - Pastor Paroki
85. Y. Driyanto, Pr. (1991)
86. B. Sudarto, Pr. (1993)
87. YM. Ridwan Amo, Pr. (1992)
88. Mgr. M.C. Angkur, OFM. (1994)
89. Agustinus Surianto, Pr. (1994)
90. F.X. Suyana, Pr. (1996)
91. A. Adi Indiantono, Pr. (1996)
92. Yohanes Suradi, Pr. (1997)
93. Y. Dwi Karyadi
94. Markus Santosa

95. Pramudianto
96. Nikasius Jatmika
97. RHY. Sudarto
98. D.S. Tukiyo
99. Alfons Sebatu
100. Frans Mulyadi
101. Monang
Damanik

Komunitas dalam Paroki
Para Pastor yang terlibat dalam pelayanan pastoral di Katedral saat ini menetap di 3 komunitas pastoran, yaitu Komunitas Pastoran Katedral, Komunitas Seminari Stella Maris, dan Komunitas Wisma Keuskupan Bogor.
Tugas-tugas pelayanan yang sedemikian banyak, tentu saja tak dapat dilayani hanya oleh para gembala. Mereka yang turut membantu pelayanan antara lain: - Para Bruder Budi Mulia (sekolah, poliklinik, dan pastoral) - Para Suster Tarekat FMM (sekolah, kapel, dan pastoral) - Para Suster Tarekat RGS (sekolah SMKK dan pastoral) - Para Suster Rosa Mistika dan ALMA (poliklinik dan seminari) - Para Pro Diakon - Para pamong wilayah/stasi/lingkungan/ rukun dan para pengurus organisasi/ lembaga.

ALAMAT-ALAMAT KAPEL
Kapel Christoforus Ciampea Jalan Pasar Ciampea Nomor 18 Ciampea, Bogor 16620
Telepon : d.a. Poliklinik Melania (0251) 8621641 Jadwal Ekaristi : Minggu : Pukul 17.30

Kapel Santo Ignatius, Wilayah St Petrus - Semplak Komplek AURI Semplak Jalan Raya Semplak Atang Sanjaya Jadwal Ekaristi : Jumat I : Pukul 17.00; Sabtu: pukul 17.00; Minggu: pk. 9.00

Kapel Susteran FMM (Regina Pacis) Jalan Ir.H. Juanda Nomor 2 Bogor 16121 Telepon: (0251) 8321619 Jadwal Ekaristi: Harian: Pukul 06.00 Jumat I : Pukul 17.00; Tiap tanggal 13 dalam bulan Pukul 17.00

Kapel Susteran Gembala Baik Jalan Pajajaran Nomor 6 Bogor 16143 Telepon: (0251) 8321270) Jadwal Ekaristi : Harian : 06.00 ; Jumat Pertama : Pukul 17.00 ; Tiap Tanggal 13 dalam bulan: Pukul 17.00

Kapel Pondok Rumput Gg. Gurame Jadwal Ekaristi : Jumat I : Pukul 18.00 ; Minggu: pukul 7.00

No comments: